Entah ini ke berapa kalinya dia mencuekkan aku. Telepon tidak
diangkat, nda ada respon balik, juga tidak sms, bbm tidak aktif, email tidak
dibalas. ‘Kekasih’, ‘pacar’ itu hanya
sebuah istilah untuk status, apa yang sebenarnya di dalam pikirannya, aku tidak
mengerti.
Buat kalian yang senang mencuekin orang laen, aku harap
kalian mengerti betapa pedihnya hati ketika kita dicuekin, dikacangin, tidak
dianggap ada. Dan betapa hina dan tidak berartinya kita. Semua itu membuat
hatiku sakit, pedih, pilu. :((
Kalian tahu gimana rasanya menangis, ini sampai-sampai aku
tidak bisa menangis lagi. Dan akhirnya ku putuskan untuk mengakhiri saja
hubungan ini, namun memang harus ku akui sulit mengatasi sakit hati, biarlah
air mata mengalir...membasuh luka hati.
Bagaimana cara kita untuk mengatasi luka hati, patah hati,
dan sakit hati ini?
1.
Ceritakan pada Tuhan semua yang kita alami,
jujur dan terbuka, apa adanya. Kita boleh koq curhat semua perasaan kita sama
Tuhan, kan Dia adalah sobat sejati yang tidak mungkin mengkhianati kita. Jangan
lupa minta kepadaNya untuk memulihkan luka hati kita. Jangan sampai hati kita beku dan kehilangan
kasih.
2.
Tetapkan hati, jangan bimbang. Inti nya percayalah bahwa Tuhan hidup dan
melihat semuanya. Air mata yang
mengalir, biarlah, tapi jangan berlarut-larut.
3.
Tetap lakukan yang terbaik. Apa yang ditabur,
itu yang akan dituai. Jangan putus asa.
4.
Bersyukurlah atas segalanya yang terjadi. Mungkin
tidak mengerti kenapa, tapi dengan tetap bersyukur, hati kita akan lebih
ikhlas, dan kita akan belajar menerima kenyataan yang tidak seindah mimpi.
5.
Dan jika kita belum melihat jalan yg selalu
didengungkan “ indah pada waktuNya”, maka coba dipahami lagi, kalau belum
indah, mungkin ini belum waktuNya, dan kita belum selesai dengan prosesNya
membentuk kita untuk jadi sempurna dalam karakter kita.
Tentang segala yang terjadi, yang paling menghibur adalah, ingatlah
bahwa semua ini akan berlalu.
Yang tinggal hanya iman, pengharapan dan kasih. Dan yg
terbesar adalah kasih.